.

Hi!
I'm not keen on update my age every year
so please count yourself
I'm 1997 kid, est. from Aug
.
follow Ein
First post in roleplay, well
// 22.1.12 / 6:15 PM //

Valene mencengkram guling dengan erat, kulitnya yang putih bersih sekarang termandikan oleh keringatnya sendiri. Seperti ada yang membangunkan, matanya tiba-tiba terbuka. Ia mendapatkan dirinya terbaring di atas tempat tidurnya dengan pakaian yang lembab—karena keringatnya. Nafasnya tidak teratur. Di kamar, pikirnya. Di tempat dimana ia bisa menyendiri, melamunkan hal-hal yang ia inginkan, tanpa diganggu siapa pun. Valene terduduk dan bersandar di pojok tempat tidurnya, sikutnya ditumpukkan ke paha. Tangannya yang lembut memijat-mijat dahinya sendiri. Mengirimkan sensasi ketenangan yang biasa ia lakukan. Valene mensugestikan kepada dirinya untuk tetap tenang. Mimpi buruk, ia terbangun malam ini karena mimpi buruk. Keheningan kamarnya membuat Valene merasa tidak tenang. 
Ini mimpi buruk yang kedua bagi dirinya dan sama persis. Hingga ia hampir mengingat detail-detail mimpi itu. Suatu hari, ia ada di tempat kosong—sangat kosong. Hingga bayangan dirinya pun tak menemaninya. Ia berdiri, menerawang kedepan, berpikir sejenak, lalu berlari kesana-kemari. Berteriak apa pun yang bisa ia lakukan. Ia frustasi, hingga akhirnya Valene terhenti dari lariannya, membiarkan nafasnya teratur. Tangannya secara tak sengaja meraba cermin yang disampingnya untuk menjadi tumpuan ia berdiri. Ia merasa ada yang mengawasi. Ia menoleh ke cermin itu dan pantulan di cermin itu pun ikut menoleh. Bukan dirinya lah yang ada di pantulan cermin itu, melainkan wanita yang sangat cantik—melebihi apa pun didunia ini, pikirnya. "Valene Raye Pevineer," Pantulan di cermin itu berbicara, suaranya yang lembut dan penuh kesedihan keluar dari mulutnya. Kemudian kaca itu pecah dan mimpinya pun berakhir. 
Kenop pintu kamarnya bergerak, pintu kayu itu pun terbuka. Valene yakin ayahnya yang masuk, karena di rumah ini hanya mereka yang tinggal, Ayahnya—Mr.Barnest—dan Valene. Kemudian terlihatlah Barnest yang mempunyai kulit bersih walaupun tidak seputih anaknya, tegap dan tinggi. Pandangnya yang selalu serius dan matanya yang coklat pekat kadang tampak menakutkan bagi Valene. Tapi rambutnya yang berwarna coklat gelap sudah lama tidak dicukur, serta ia biarkan panjang dan berantakan membuat Barnest tampak lebih muda. "Sayang—" Ia berhenti berbicara saat pandangannya benar-benar ke arah Valene. "Sayang, kau kenapa?" Lanjutnya saat melihat Valene yang membiarkan tangannya menutupi sebagian mukanya. 
Valene tidak menanggapi ayahnya, iya tetap terdiam dalam pikirannya. Barnest membuat langkah mendekati Valene dan duduk disampingnya, merangkulnya dan memeluknya. Sengatan kehangatan pelukan dari seorang Ayah menjalar ke tubuh Valene. Ia membalas pelukannya. 
"Kau sekarang terjaga, sayang. Dan akan selalu begitu." Barnest berbicara seperti berbisik ke Valene.  
Bagaimana Valene bisa selalu terjaga? Bagaimana Barnest bisa berkata seperti itu? Suatu hari nanti ia akan sendiri, dan mungkin akan memainkan Games dari Capitol yang keji. Pikiran Valene sekarang menerawang akhir-akhir hidupnya dan mengenyahkan pikiran itu secepatnya.
"Aku tidak apa-apa, Ayah," Valene menjawab pertanyaan itu di pelukan ayahnya. "Hanya... Ibu dan mimpi buruk. Sekarang aku perlu sendiri." Valene tidak bermaksud mengusirnya, tapi mungkin Barnest berpikiran seperti itu karena ia melepaskan pelukannya. 
"Baiklah. Panggil aku jika kau butuh. Terkadang kau harus terbuka kepada ku. Aku tak ingin kehilanganmu seperti aku kehilangan ibumu. Berbagi pikiranlah denganku." Kata-katanya cukup membuat dentuman yang keras kepada diri Valene. Barnest kemudian beranjak dari tempat tidur Valene, menuju pintu dan kembali menutupnya. 
Kamar Valene kembali dalam keheningan yang menusuk dan ia pun tenggelam dalam pikirannya.

I knew about 'role playing' stuff from IndoTHG that had promoted IndoCapitol account. I got curious and, yeah, now I am a role player yet not really active because of crappy school things that have been wasting my time.

So, Valene Pevineer. Potraying by Amanda Seyfried. In characteristic she's quiet, not an open-type, hard worker, and rather awkward also can't stand in public. She is my first character in networld. I love her. She was a tribute from The 48th Hunger Games, she was, she.. was dying by female tribute from District Two, she was cut off. I knew, I knew. I literally cried when she died but, oh, she's only my one of character and a fiction. I shouldn't had to, right?

The things you must know is I found myself fond of role play stuff and get addicted nowadays.


Mockingjay
// / 6:35 AM //

"At its best the trilogy channels the political passion of 1984, the memorable violence of A Clockwork Orange, the imaginative ambience of The Chronicles of Narnia and the detailed inventiveness of Harry Potter. The specifics of the dystopian universe, and the fabulous pacing of the complicated plot, give the books their strange, dark charisma."
I'm not done read the book yet, but I know it's quite amazing. I have read The Hunger Games and Catching Fire. Both books are great. I feel I'm like Katniss, feel her emotion, sadness, love, pain. People say Mockingjay is the depth emotion rather than the two others, I must done it soon. Review soon.

Sorry for the delay x_x. Well, I'll write this with bilingual.

When I first closed the book at my school, I felt shattered, empty, and drained. I'll say, I like this book and I'm not regret bought this book.
Emosinya terasa banget. Semua karakter juga di kembangkan secara apik oleh Suzanne Collins. Gue suka si Collins ngebuat klimaks di akhir chapter, jadi gak sabar buat baca chapter selanjutnya. Well, itu kenapa gue selesain di sekolah dengan tampang dongo pas bacanya. Semua plot terisi rapi dan padet. Awal-awal emang masih biasa aja, tapi pas tengah-tengah, widiiiih perangnya~ seru abis. Yang pasti gue nangis (kalo ngeluarin air mata disebut nangis, ya okey) pas Finnick Odair mati. Tiba-tiba gue kesel sama Gale & Katniss karena gak nolongin Finnick, please ya, dia rela mati buat lo, buat lo, Niss!!! *terbawa suasana*
Endingnya bukan sad ending, bisa di bilang happy ending. Tapi ya, there's still lot of questions and Collins doesn't answer any of that, it makes me really curious.

And yeah, I've done read it. I can't wait and I won't expect too much for the movie. I have no idea if two hours will be enough to describe all of Hunger Games. The movie itself will release at 23rd March 2012, the world will be watching.


Oh, Finnick Odair is my favorite character. I ship Fannie more than Peeniss.


Brand New Me
// 21.1.12 / 8:28 AM //


Actually, I've been in blogging for looooooong time. Then I'm like break for a year. My old posts are like junk. But I'm not going to delete my last post, I'll keep it, everyone can read it too. This might be another junk, a bit different, indeed. I grow up, I must be more mature. This time, idk why, I'm interest with blogging. So here we go.
I will start 2012 with my journey and I will write it all.
I will be in senior high school soon, I must do national examination in advance. its mention I don't often on blogging.
I will study hard, I will try to write. I like write.
I gotta try to use bilingual, English and Bahasa. Wish me luck. My grammar and vocabulary aren't good enough. Everyone can correct me if I'm wrong.


«
»