.

Hi!
I'm not keen on update my age every year
so please count yourself
I'm 1997 kid, est. from Aug
.
follow Ein
More and more heartless
// 30.6.15 / 7:13 AM //

I was feeling blue and I decided to write this one mediocre poem after I stopped by one of Wira Nagara' post, even I'd left a comment said: Aku baper jadinya ðŸ˜­ðŸ˜­ðŸ˜­

Voilá! The next minute I wanted to write something so here it is. 

.
.

Kadang, kita menatap jauh ke depan dan lupa dimana pijakan kaki 
Kadang, semua abu-abu tapi kita mengharapkan hitam dan putih 
Kadang, buaian angin membawa deru namun kita ingin sepi 
Kadang, kita hanya ingin prediksi sesuatu yang pasti

Ya, melihat kau tersenyum adalah hidup 
Bukan karena dia tapi karena aku 
Serta beribu alasan, aku ingin berada di dekatmu 
Namun sekarang aku jatuh dalam jurang dan jenuh 

Karenamu, segalanya 
Kutuangi kertas dengan titik-titik abstrak 
Namun mereka tidak sempat menyatu dan sirna 
Tidak sempat menjadi garis kemudian menjadi gambar 
Yang awalnya akan aku anggap sebagai dasar dalam harapan 
Yang akan menjadi kerangka untuk mengarungi angan 

Namun tetapi,
Aku lelah mendapati langkah ini memikul hati yang lupa membawa kasih
Aku letih mencari arah dan semua upaya terkesan nihil 
Alangkah baiknya jika semua dikubur lebih dini 
Sehingga harapan tidak perlu menjadi mimpi 

Karenamu, segalanya 
Rasanya ingin aku berteriak 
Karena amarah tidak mampu melepas dahaga yang kau cipta 
Sebagaimana aku mencari cara untuk menyembunyikan lara 
Dalam kita yang tidak pernah ada 

Pada akhirnya,
Aku hanya ingin melihat masa depan 
Dalamnya aku berjalan tanpa harus menoleh ke belakang 
Meninggalkan kesenangan semu yang ternyata menghantam hati 
Terus begitu karena aku ingin kau iri dan mati 
Dalam benak dan hati 
.
.


«
»